Error loading images. One or more images were not found.

Rabu, 30 Januari 2013

Jejaring Sosial Pemicu Keretakan Rumah Tangga ?


Sosial Media.



Subekti.Com – Tulisan ini terinspirasi oleh cerita seorang teman tentang pengalamannya menggunakan jejaring sosial. Sebut saja teman saya tersebut bernama Ina (bukan nama sesungguhnya). Kurang lebih 3 tahun Ina menggunakan jejaring sosial seperti Facebook (FB) untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Ada banyak cerita menarik dari 3 tahun menggunakan FB.
Meskipun sudah berkeluarga, Ina masih tetap rajin menggunakan jejaring sosial. Namun yang membedakan untuk saat ini adalah sebagian besar kegiatan di jejaring sosial dikontrol oleh suaminya. Mengapa demikian? Yuk simak cerita di bawah ini.
Dengan perawakan cukup tinggi untuk ukuran perempuan Indonesia (kira-kira 165cm), berkulit sawo matang, berambung lurus panjang, dan bertubuh sintal rupanya foto-foto yang dipload di FB membuat lawan jenisnya terpikat. Menurut penuturannya, tidak sedikit laki-laki iseng yang berusaha menggodanya. Ini ujian yang berat untuk Ina, karena sebagian besar dari mereka tidak peduli dengan statusmnya yang sudah bersuami dan memiliki 2 orang anak. Bahkan tidak sedikit yang memaksa untuk mangajak berumah tangga dan mengajak jumpa darat. Yang namanya orang tertarik pasti akan terus mengejar sampai dapat tanpa peduli statusnya seperti apa.
Layaknya orang berkeluarga, suami memiliki hak untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan istrinya di media online. Tak pelak, semua pesan yang dikirim oleh lelaki-lelaki iseng tersebut mengganggu kenyamanan sang suami. Keputusan pun diambil, akhirnya sang suami memutuskan untuk mengetahui username dan password akun FB Ina. Dia berharap bisa memantau godaan-godaan yang bisa membuat rumah tangganya retak.
Akhirnya suami Ina turun tangan untuk merespon godaan para lelaki iseng tersebut. Dia yang membalas semua pesan yang dikirim para lelaki iseng tersebut. Tak pelak sang suami terkaget-kaget membaca pesan-pesan menggoda dari para lelaki iseng.
Dari obrolan santai dengan Ina melalui media chatting online, dia juga menuturkan kalau godaan yang datang dari para lelaki tidak hanya ingin mengajaknya berumah tangga tetapi juga  tawaran pekerjaan yang sesuai dengan keelokan parasnya, seperti ditawari untuk foto-foto dewasa. Dalam hati saya, gila juga orang-orang tersebut.
Ian bukanlah satu-satunya perempuan yang terus menerima godaan dari lelaki iseng melalui media online. Saya yakin banyak Ina-Ina yang lain. Yang menarik adalah ada Ina yang tahan godaan seperti teman saya tersebut, ada juga Ina-Ina yang termakan oleh godaan laki-laki iseng sehingga mereka rela meninggalkan rumah tangga yang telah dibinanya. Sungguh ironis.
Dari cerita di atas, perlu rasanya untuk tidak berlebihan dalam menggunakan jejaring sosial. Seperti, membatasi upload foto-foto pribadi yang memang bisa mengundang orang lain untuk iseng atau informasi pribadi seperti menggumbar status yang menggundang orang lain untuk berbuat iseng. Hindari membuat informasi yang membuka celah bagi pihak ketiga untuk masuk dalam rumah tangga. Tanpa terasa godaan-godaan dari lelaki iseng tersebut akan menjadi racun dalam kehidupan berumah tangga.
Jejaring sosial seperti FB adalah tempatnya berkumpul banyak orang dengan berbagai latar belakang. Kita tidak sepenuhnya percaya dengan pertemanan yang kita buat melalui media sosial. Jangan sampai media sosial justru menghancurkan sesuatu yang fundamental seperti keutuhan rumah tangga. Sudah sering media masa memberitakan kekerasan rumah tangga (KDRT) akibat jejaring sosial. Apakah Anda memiliki cerita menarik lainnya?



0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Komentar Yang Anda Berikan !
Semoga Artikel Ini Bermanfaat U/ Anda ;)
Come Back ^_^