Peringkat di klasemen misalnya. Di musim 2011/12, Liverpool hanya bisa menempati peringkat delapan dengan 52 angka. Musim lalu, Liverpool berhasil meraih sembilan angka lebih baik dan posisi di klasemen yang juga demikian.
Jangan lupakan juga, Liverpool musim lalu merupakan Liverpool yang sepenuhnya baru. Kursi pelatih ditempati oleh pelatih muda Brendan Rodgers, yang barus didatangkan dari Swansea City.
Memang, pencapaian Liverpool di musim lalu tak bisa disamakan dengan performa di 2009, di mana Rafa Benitez bisa membawa Liverpool hanya berjarak empat angka dari Manchester United, yang kemudian menjadi juara.
Tapi, ada perkembangan yang sudah ditunjukkan, juga kondisi keuangan yang lebih sehat. Anggaran gaji yang dimiliki Liverpool bisa dikendalikan. Potensi pemain muda juga lebih bisa dimaksimalkan, yang menjamin regenerasi pemain di klub.
Meski demikian, harus diakui Liverpool masih kalah bersaing dengan rival-rival utama mereka, sebutlah Chelsea, Manchester City dan Manchester United, terutama dalam hal finansial. Liverpool harus mencari cara yang berbeda untuk menantang dominasi mereka.
Beruntung Liverpool memiliki Rodgers, yang mendapat dukungan penuh dari manajemen klub. Kebijakannya untuk memangkas anggaran gaji pemain hingga hanya sebesar 25 juta poundsterling per tahun menggembirakan manajemen. Gaya melatih Rodgers juga mendapat dukungan dari pemain.
Dengan modal ini, Liverpool tak lagi menatap nanar di musim depan, malah harus optimistis, bahwa di musim 2013/14, mungkin akan menjadi tahun mengejutkan bagi mereka.
HIGHLIGHT
|
Biarpun memulai musim dengan tak meyakinkan, kalah 3-0 dari West Bromwich Albion, Liverpool perlahan tapi pasti menunjukkan grafik penampilan yang membaik. Bahkan melawan tim papan atas, hasilnya juga cukup bagus, imbang melawan Manchester City, Arsenal dan Chelsea, dan hanya kalah tipis dari Manchester United.
Hanya saja, grafik itu jadi menurun ketika Liverpool menghadapi lawan yang di atas kertas tak lebih baik dari mereka, termasuk di antaranya West Brom.
MOMEN MENGECEWAKAN
|
Tak bisa dimungkiri, insiden yang melibatkan Luis Suarez dan Branislav Ivanovic kala Liverpool menghadapi Chelsea di menit 66 membuat pihak klub tak bisa berbuat banyak melakukan pembelaan terhadap pemainnya seperti sebelum-sebelumnya.
Ya, insiden gigitan itu sedikit banyak mengubah hubungan pemain tersebut dengan klub. Liverpool, pastinya, terus mendukung Luis Suarez, tapi mereka juga kesal mengapa dukungan mereka tak direspon positif oleh pemain mereka itu dengan tindakan yang terpuji, atau setidaknya tidak yang aneh-aneh. Alhasil, usaha Liverpool menjauhkan Luis Suarez dari citra pemain nakal, yang membuat sang pemain bisa tetap nyaman bermain dan memberikan kontribusi maksimalnya, pun bisa dikatakan gagal.
PEMAIN TERBAIK MUSIM LALU
|
Jamie Carragher layak masuk dalam pertimbangan. Bagaimana tidak, pemain yang sudah menembus masa produktif dalam berkarir di dunia sepakbola, malah menunjukkan performa yang mengagumkan di jantung pertahanan Liverpool. Martin Skrtel sampai frustrasi dan mengancam meninggalkan tim karena tak juga berhasil mencuri tempat Carragher.
Tapi, sepanjang bergulirnya kompetisi 2012/13, Steven Gerrard telah menunjukkan peran sebagai kapten dan pemain paling mangkus di tim. Tak hanya memberikan umpan, usahanya menjebol gawang dari lini kedua juga tak jarang berujung sukses. Konsistensinya luar biasa dan itu terbilang mengherankan untuk pemain yang sudah memiliki status sebagai pemain veteran
RAPOR PELATIH: B+
|
Memaksimalkan skuatnya dengan memainkan skema satu striker tunggal dan banyak pemain muda sempat meresahkan fans Liverpool. Tapi pada akhirnya keresahan mereka terbukti berlebihan, mengingat Liverpool ala Brendan Rodgers bermain dengan sangat baik.
Yang paling mengesankan kemudian adalah dua pemain yang berhasil didapatkannya di bursa transfer Januari, Philippe Coutinho dan Daniel Sturridge. Keduanya menjadi aktor utama sukses Liverpool setelah tahun baru, yang membuat timnya bermain paling efektif.
RAPOR TIM SECARA KESELURUHAN
|
Banyak faktor untuk mengukur efektivitas sebuah tim. Bagi Liverpool, posisi akhir di klasemen harus dibandingkan dengan pengeluaran gaji mereka di sepanjang musim lalu.
Meski pun sudah memangkas anggarannya, Liverpool termasuk salah satu dari lima klub dengan pengeluaran terbesar dalam hal gaji pemain. Tapi, dengan hanya mampu menduduki peringkat tujuh, tak bisa dikatakan Liverpool telah meraih sukses. Itu dalam hal finansial.
Bagaimana dengan prestasi? Berada di bawah Everton dan Tottenham Hotspur bukanlah prestasi yang membanggakan. Apalagi Liverpool tak bisa berlaga di kompetisi antarklub terbaik Eropa. Liverpool tahu mereka harus lebih baik lagi.
TARGET MUSIM 2013/14
|
Mudah saja, mengakhiri musim di empat besar dan bersaing untuk bisa meraih gelar juara. Seharusnya itu bisa diwujudkan.
GOAL.COM
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Komentar Yang Anda Berikan !
Semoga Artikel Ini Bermanfaat U/ Anda ;)
Come Back ^_^